[refleksi]
"Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing
atau bahkan seperti orang yang sekadar lewat (musafir)."
(HR. Bukhari no. 6416)
Ada beban. Ya, ada beban pada setiap manusia yang lahir ke dunia. Bukan beban biasa karena ia adalah beban amanah yang--dalam wejangan Imam Ghazali--merupakan hal paling berat di dunia ini.
Amanah yang sama. Dahulu kita semua pernah mengikrarkan janji yang serupa. Syahadat sebelum turun ke alam dunia.
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. (QS. Al A’raaf, 7 : 172).
Memang mungkin kita semua sudah lupa. Namun tak pula kita bisa sangsikan firman-Nya dalam alquran mulia. Tanya: hendak lupa sampai kapan?
Ada kita yang sudah menyadari bebannya. Namun juga selalu melangkah dengan sombong seakan lupa. Namun juga mendobrak batasan menjadi alpa. Namun juga berdalih untuk hidup seakan dunia untuk selamanya. Hendak sampai kapan?
Hendak sampai kapan? Padahal hati sudah keruh babak belur, sementara umur terus mendekati kubur. Astaghfirullah. Ampunilah kami Ya Allah, ampunilah kami.