Selasa, 03 Mei 2016

Meikita

halimun memudar, cahaya berpendar
delapan belas ia megar
mekar

pada kata;
rasa menjelma
doa bermakna
untuk Meikita

*

Pemeran utama hari ini. Meyday!

"Me-di-na. Eh, Mei-dina deh. Siapa ya?" itulah pertanyaanku ketika melihat daftar orang yang "bertahan" di ekskul ini setelah tiga bulan masa wajib. Aku mencoba mencari tahu. Lewat twitter kutemukan akunmu. Aku telisik wajah di display picture. Ah, ini dia orangnya! Dan setelah itu, hari-hariku berubah. Ada kamu, my May.

Kamu geli membacanya? Aku juga. Hehe. Namun, seperti kata-kata yang aku pinjam dari Dinar Fauziah pada kartu ucapan selamat hari kelahiran kamu yang ke-17, yang sampai sekarang belum aku berikan ke kamu, "3 Mei itu ga ada apa-apa sampai aku punya kamu, Mei,"

 *