Langit Purwakarta, gambar oleh panitia LMDN199
Deru mobil
sedan menghempas gemuruh hujan sore itu. Kedua lampu sennya berkedap-kedip
syahdu bersama riakan air hujan. Tidak ada jalan yang cukup penting untuk bisa
disebut jalan protokol di kampung itu. Tidak ada pula acara pemotongan pita
yang diadakan pejabat setempat. Namun, sore ini anak langit pulang ke bumi
dengan membawa tamu lain. Pria yang sudah lama menghilang –atau mengasingkan
diri— dari kesyahduan kampung itu, kini pria dengan setelan jas hitam itu
bersiap keluar dari mobil sedan dinasnya. Plat nomor merahnya terlihat sangat
mencolok meski dalam guyuran hujan.
Satu persatu tetangga yang mendengar suara deru mobil, berhamburan keluar rumah. Maklum, sebelumnya jarang sekali ada mobil datang ke kampung mereka. Bagaimana mungkin masuk kampung yang jalannya saja berhamburan kotoran ayam. Pak Camat yang kemarin datang untuk blusukan pun terpaksa jalan kaki ke dalam kampung supaya mobil rendahnya tidak rusak akibat melewati medan off-road di kampung mereka.