Jumat, 27 Februari 2015

Jeda

"Hidup hanya sekali, maka jadikan ia sekali yang berarti"
Pantai Watu Godek, Lumajang, captured by Alifia

sahabat, mari jeda sejenak dari segala urusan
jeda sejenak dari mengejar kefanaan
mari menggenggam jeda dalam penghisaban
lebih baik menghisab dulu diri ini daripada di akhir nanti kan?

Manusia akan selalu sampai pada titik di mana sebuah pertanyaan akan mampir mengusiknya. Entah apapun jenis pekerjaannya, bagaimanapun rupanya, sehat-sakitkah tubuhnya, bagaimana kondisi ekonominya, pada akhirnya setiap manusia akan selalu sampai pada sebuah pertanyaan: kemanakah hidup ini akan membawanya?

Lucu terkadang, ketika kita baru menyadari bahwa belasan atau puluhan tahun sudah kita jalani di bumi. Namun kita masih lupa tempat kita menapak sebenarnya tidak lebih besar dibanding sepersekian-mikro-mili semesta. Tempat ini bisa saja hancur besok. Atau kita yang lenyap lebih dulu.

Betapa kecil diri ini, namun betapa besar pertanggungjawaban yang akan dihadapi...
"Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya tentang empat perkara: (1) tentang umurnya untuk apa dia gunakan, (2) tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmunya tersebut, (3) tentang hartanya, dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan, dan (4) tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan."  (HR. At-Tirmidzi)
Betapa kita belum siap menghadapi hari penghisaban, padahal hari itu lebih dekat dibanding apa yang kita sebut dengan "esok". Hari itu, tidak ada yang tahu menahu namun sudah pasti datang kepada tiap insan tanpa kecuali. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Wahai Tuhanku ! 
Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim
Maka berilah aku ampunan dan ampunilah dosaku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

Wahai, Tuhanku ! 
Hamba-Mu yang berbuat dosa telah datang kepada-Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu
Maka jika Engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

(Syair Abu Nawas, dikenal juga sebagai I'tiraf)



***Jeda malam ini, semoga masih ada kesempatan sebelum jeda selamanya

0 komentar:

Posting Komentar