![]() |
sumber gambar : THE HEART BOOK |
Ketika aku membaca kata-kata tersebut, sungguh aku merasa itu adalah sebuah filosofi yang indah. Yang dapat kita sadari adalah bahwa setiap daun yang jatuh ke tanah, yang gugur terlepas dari pohonnya tak akan pernah (dan tak akan mungkin rasanya) membenci angin. Pernahkah kita membayangkan bahwa ada selembar daun saja yang marah kepada angin ketika angin berhembus menjatuhkannya? Sungguh aneh bukan. Wallahu a'lam..."DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN"
Mari kita berpikir. Seandainya kitalah daun dan Allah lah angin yang menggugurkan kita demi memberikan kita ujian. Mengapa kita harus marah kepada Allah? Mengapa? Padahal ujian adalah sebuah tes kenaikan derajat keimanan kita. Dan tidak ada seorang pun hamba Allah yang luput dari ujian.
Ingatlah! Semua ujian yang Allah berikan pasti memang dapat kita selesaikan. Simaklah, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya....." (QS. Al-Baqarah : 286)
Maka mengapa kita harus mencerca Allah? Mengapa kita merasa Allah tak adil? Mengapa? Padahal daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Karena daun tersebut yakin angin telah memberikan apa yang terbaik bagi dirinya. Maka yakinlah bahwa Allah juga telah memberikan yang terbaik bagi kita (bahkan dalam hal yang di MATA KITA anggap buruk sekalipun)....
Kau Jatuh Lantas Bangun
aku berdiri di ujung tangisanmu
ketika kulihat kau hapus airmatamu
dan kau berdiri
mensejajarkan dirimu dengan diriku
lantas kau busungkan dadamu
dalam diam, kuyakin kau kata, "aku pasti bisa!"
aku berdiri di awal senyummu
ketika kulihat matamu berbinar bak rembulan
kau lantunkan kata-kata indah itu
"daun yang jatuh tak pernah membenci angin"
lalu berlalu, kuyakin untuk menjemput suksesmu
aku berdiri
melihat jatuh bangunmu
aku berdiri
dan aku kagum padamu
wahai daun yang tak pernah membenci angin
***
(26/03/2012)
0 komentar:
Posting Komentar