Senin, 16 April 2012

Fajar Bercerita

Tadi di sekolah, kami, siswa-siswi kelas VIII-2 SMP Negeri 9 Bandung diberi tugas untuk membuat puisi dan membacakannya di depan kawan kami. Sebenarnya bukan hal yang baru sih, tetapi masih ada saja yang membuat puisi bukan karya sendiri, malah banyak yang dari internet. Sedihnya, beberapa karya yang tidak orisinil itu tidak didapat dari blog aku. Padahal aku sudah menawarkan kepada mereka untuk 'copas' puisi dari blog ini. Tapi, yaaa sudahlah hahaha... masa pula aku membantu mereka dalam berplagiat ria.
Nah, maka supaya blog aku tambah keliatan unsur sastranya, di postingan yang kali ini, aku namakan blog ku sebagai blog KUMPULAN PUISI atau NARASI hahaha rada ngaco sih!


Ohya tadi di sekolah aku membuat puisi sebagai berikut :




sumber gambar : Setya Stories

Fajar Bercerita

pernah...
semburat fajar bercerita
kepada kami yang tak bicara
kemarin, banyak kawan yang menangis; lalu mati
banyak kawan yang berjuang; lalu mati
dan kami seperti menunggu giliran; lalu mati


ah, padahal dulu sangat nyata indahnya
mentari berikan siluet jingga ke lautan biru
lembah-lembah bagai dipakaikan gaun hijau rimbun
satwa bernyanyi riang, karena bahkan bahagia
pepohonan tersenyum mesra, karena bahkan bahagia
ah, padahal dulu sangat nyata indahnya


semburat fajar bercerita
kepada kami yang tak bicara
kemarin, banyak kawan yang bahagia, dan kini menangis
dan kami seperti menuggu giliran; lalu mati

Fajar, 16/04/2012

Lalu pada hari Rabu, 18 April aku membacakannya di depan teman sekelas. Respon dari audience sih lumayan. Hanya saja ada beberapa koreksi dari guruku, kata beliau puisiku masih terlalu seperti prosa, kurang puitis. Sehingga puisi tersebut berubah menjadi seperti berikut :


Fajar Bercerita

pernah...
semburat fajar bercerita
kepada kami yang tak bicara
kemarin, banyak kawan yang menangis; lalu mati
banyak kawan yang berjuang; lalu mati
dan kami seperti menunggu giliran; lalu mati


ah, padahal dulu sangat nyata indahnya
mentari berikan siluet jingga ke lautan biru
lembah-lembah bagai dipakaikan gaun hijau rimbun
satwa bernyanyi riang, karena bahkan bahagia
pepohonan tersenyum mesra, karena bahkan bahagia
ah, padahal dulu sangat nyata indahnya


semburat fajar bercerita
kepada kami yang tak bicara
kemarin, banyak kawan yang bahagia, kini kini menangis
dan kami seperti menuggu giliran; lalu mati



Keterangan =
  • abc : dicoret/ dihapus
  • abc : boleh dipakai, boleh tidak
***

1 komentar: