![]() |
sumber gambar : Zara Firsty's Blog |
Seringkali kita mendengar orang-orang berkata, "Hidup itu biarkan mengalir layaknya air" atau mungkin beberapa versi lainnya. Kita, sebagai manusia yang kritis, jangan hanya menerima mentah-mentah kalimat itu. Coba saja anda pikirkan. Apabila hidup ini kita biarkan mengalir, tanpa usaha, tanpa perlawanan, kita hanya mengikuti saja apa yang terjadi. Bagaimana bisa ada orang sukses yang hanya diam di kamar, tidur-tiduran dan tau-taunya sukses saja? Bagaimana mungkin ilmu kita peroleh dengan hanya diam di tempat menunggu ilmu itu datang dengan sendirinya?
Masih ingatkah kita kata-kata Imam Syafi'i?
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan, jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, keruh menggenang....
Singa jika tak tinggalkan sarang tidak akan dapat mangsa....
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran....Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam tentu manusia akan bosan padanya dan enggan memandangnya....
Kayu gaharu tak ubahnya kayu biasa jika di dalam hutan....
Kata-kata mutiara Imam Syafi'i diatas, tentunya mengajarkan kita bahwa diam dan hanya menerima kenyataan tak akan membuat kita menjadi orang sukses, Insya Allah jika anda mau berusaha karena-Nya dan menyerahkan segala keputusan kepada-Nya (ingat, menyerahkan segala keputusan bukan berarti pasrah dan "ya sudahlah". Tetapi terus berusaha di tengah kepasrahan tersebut)
Maka, jadilah ikan kawan! Mereka melawan arus untuk bisa mencari mangsa. Karena ketika ikan hanya terbawa arus. Bisa saja dia bertemu air terjun yang lebar menganga. Jadilah ikan kawan! Buatlah arusmu sendiri dan jangan hanya mengikuti arus orang lain! Cobalah simak "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)" (QS. Al-An'am : 116)
Jadi, ketika anda melihat kebanyakan teman anda begini dan begitu, melakukan hal-hal yang anda tau itu tidak baik. Jangan ikut-ikutan. Lawanlah arus. Kalau bisa, buatlah arus anda sendiri. Jadikan mereka kembali ke Illah-nya...
Aku Adalah Arusku Sendiri
dalam beberapa riak ku menyapa
mereka, yang tampil berbusana oh menipu
tersenyum tapi bahkan tak sadar jurang kan bersua
bak arus air terjun
mereka turuti saja pinta alam, pinta nafsu
katamu, aku adalah ikan
aku harus berenang
bukan mengikuti arus
katamu, aku adalah arusku sendiri
masih katamu,
aku adalah ikan
kalau ku ikuti arus
aku akan TERSESAT
hari ini, aku adalah arusku sendiri
24/03/2012
Inspired from QS Al-An'am : 116
ajib...
BalasHapusInspired from QS Al-An'am : 116