sumber gambar : Sejuta Asa |
kudedikasikan puisi ini kepada kalian, yang merindui titik terang, mimpi, dan asa...
aku rindu,
pada cita yang dulu tertoreh di putih kertasmu
tertuang bersama sebait asa tentang mimpi besarmu
terpancar bersama senyummu
senyuman Sang Peraih Mimpi
aku rindu,
pada dirimu yang dulu
pada dirimu yang selalu menangkup rimis meski tau akan bocor jua
pada dirimu yang terus mengukir batu meski tau kan capai jua
pada dirimu yang jujur meski tau dunia tidaklah seadil kelihatannya
aku rindu,
kapan kau kembali?
***
menungu hadirmu,
15/07/2012
0 komentar:
Posting Komentar