"Pohon menjadi besar justru karena dipupuk dengan kotoran yang bau, dan mati perlahan justru jika disiram minyak wangi,"
![]() |
sumber gambar : A Convenience For All Life |
Bersyukurlah dengan adanya ujian, dengan ujian maka level keimanan kita akan ditentukan.
Tetapi bersedihlah jika engkau terlalu banyak dipuji. Mengapa? Manusia adalah makhluk yang lemah, apabila manusia dipuji, takutnya sang manusia menjadi sombong. Padahal Allah sama sekali tidak menyukai orang yang sombong. Terlebih, pujian itu tiada lain tiada bukan adalah milik Allah SWT
Lalu bagaimana bila kita dipuji? Bagaimanapun setiap manusia senang dan ingin dipuji. Ingatlah, ketika seseorang memujimu, ucapkan alhamdulillah... dan bahkan Abu Bakar ash-Shiddiq mencontohkan doa kepada kita. Sebuah doa yang dia aminkan kala dia banyak dipuji, dan dia takut apabila pujian tersebut membuatnya manjadi makhluk yang angkuh. Inilah doa beliau,
"Allahumma laa tu-aakhidznii bimaa yaquuluun, waghfirlii maa laa ya'lamuun, waj'alnii khairan mimmaa yazhunnuun," artinya, "Ya Allah, janganlah Engkau menghukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah dosaku yang tidak mereka ketahui serta jadikanlah aku lebih baik daripada perkiraan mereka,"
Yakinlah, kita akan besar justru karena dipupuk dengan cacian, hambatan, kritikan, bahkan fitnahan. Dan kita akan layu apabila kita terlalu sering dipuji!
Sebaris Kalimat Darimu
daku takut,
ketika laknatullah datang kala angkuhnya kaki menapak
ketika rizki berhenti kala dada membusung sombong
ketika kepala meledak bangga
meluncur kejamnya kalimat yang kau tusukkan
daku malu,
pada cemara tinggi nan bersahaja
pada arakan awan nan lembut menyapa
pada rimis yang senantiasa berirama
mereka indah nan rendah hati
d a k u
m a n u s i a
daku
bukannya hiraukan katamu
daku takut,
daku malu,
d a k u
m a n u s i a
0 komentar:
Posting Komentar